Tutorial Blog

Kamis, 29 November 2012

Pemahaman Anak pada Gambar Visual di Televisi


Dulu pada saat menjelang tidur seorang anak duduk dikursi yang nyaman dengan ibunya sambil membacakan cerita. Biasanya, keduanya terlibat dalam diskusi yang menarik dari cerita yang digambarkan ibunya. Misalnya: Di salah satu ilustrasi, sapi digambarkan melompati bulan yang berbentuk sabit atau bulan sabit. Sang ibu merasa heran kepada anaknya yang bingung melihat bulan. Ketika ibu bertanya kepada anaknya apa yang salah, lalu anak mengatakan bahwa bulannya “rusak”. "Ya, memang terlihat seperti itu, "kata sang ibu, yang menyadari bahwa bulan sabit belum menjadi bagian dari kosa kata visual anak.

Dari adegan buku cerita diatas adalah contoh bagaimana cara anak-anak memahami visual konvensi, dimana produsen berasumsi memegang arti yang sama untuk semua pemirsa atau konsumennya. Televisi penuh contoh gambar dimana digambar tersebut diperkirakan dapat dipahami oleh setiap orang dengan cara yang sama, namun, kadang-kadang produsen meleset dari sasaran dalam menciptakan pesan visual yang jelas untuk pemirsa mereka, terutama mereka yang kurang canggih atau belum bisa menangkap pesan visual dari produsen. Kita ambil contoh, misalnya, seorang anak yang menonton berita dan melihat dua orang yang terlibat percakapan didalam ruang kotak yang berbingkai, pemirsa menganggap percakapan tersebut berbeda dari berita yang dibawakan. Meskipun kedua orang tersebut berbicara dengan satu sama lain, digambarkan berdampingan, dan menatap lurus kekamera, tanpa kemiripan pandangan yang jelas. Dalam kasus lainnya ketika kamera memotong bolak-balik dari satu orang ke orang lain, Bagaimana pemirsa menafsifkan visual ini? Apakah penonton yang lebih canggih "mendapatkan" bahwa kedua orang tersebut terlibat dalam percakapan? Apa yang seorang anak pikirkan? ? Saya berpendapat bahwa pada saat melihat dua orang berbicara berita di televisi, seorang anak mungkin bertanya, "Siapakah mereka yang berbicara?"

Setelah diskusi singkat tentang teori-teori yang terkait dengan perkembangan anak dan visual komunikasi, maka dilakukan penelitian tentang interprestasi anak-anak dengan format berita televisi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa niat produsen dalam menggambarkan dua orang yang sedang berbicara satu sama lain dalam televisi, dan dapat menimbulkan masalah kepada pemirsa, terutama mereka yang belum memperoleh keterampilan kognitif yang diperlukan dalam bidang intelijen yang mendukung pemahaman mereka. Oleh karena itu mengintegrasikan teori di bidang perkembangan anak dan komunikasi visual, studi mencontohkan sebuah metode yang berguna dalam menentukan bagaimana anak memahami tentang presentasi visual.

Sumber Artikel : HANDBOOK OF VISUAL COMMUNICATION (Children's Comprehension of Visual Images in Television) hal 211-212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar