Studi ini meneliti masalah dalam video proxemics, yang Zettl didefinisikan
sebagai ruang layar dan orang-orang yang digambarkan sebagai yang beroperasi
dalam ruang televisi (Zettl & Communtziz-Page, 1998). Dalam masalah ini kita
mengambil pendekatan yang berfokus pada kemampuan anak-anak sebagai penentu
utama dalam menafsirkan berbagai manipulasi yang ada ditelevisi dan diuji
secara empiris pada argument ini dan berasumsi tentang bagai mana pemirsa
melihat visual yang digunakan oleh produsen, dari berita televisi, actor yang
mana digambarkan dalam ruang pertama dan kedua order. Zettl didefinisikan
sebagai ruang order pertama, seperti yang mana dibatasi dan kedalamnya
didefinisikan dengan gambar televisi. Sedangkan ruang orde kedua terjadi
didalam ruang orde pertama yang jelas daerahnya seperti bingkai kotak. Dia
berargumen bahwa ketika produsen menggambarkan dua orang, yang berbicara satu
sama lain, konvergen (pemotongan dari satu aktor yang lain, menciptakan Z-sumbu
indeks vektor), tidak melanjutkan, garis (aktor berdampingan, melihat langsung
ke kamera) perlu digunakan untuk secara efektif menggambarkan percakapan antara
dua orang, jika tidak pemirsa tidak dapat
melihat dua aktor sebagai orang yang langsung terhubung ke satu sama lainnya.
Sebagai langkah pertama untuk memahami bagaimana presepsi pemirsa
dibentuk dan bagaimana mereka bekerja dalam kaitannya dengan format berita ini,
kita ambil contoh 3 sampai 6 tahun (Zettl & Communtziz-Page, 1998). Dengan melihat
respon anak untuk pertanyaan tentang pertama dan kedua digambarkan pada rekaman
video. Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana
anak-anak akan menafsirkan percakapan dua orang yang ada ditelevisi itu menjadi
terpisah side by side sambil melihat perilaku dari setiap anak? Apakah mereka
mudah memahami bahwa mitra percakapan dua orang yang berada ditelevisi
seharusnya saling memandang? Asumsi dasar bahwa video proxemics tidak akan
memfasilitasi persepsi anak-anak dari dua orang yang berbicara satu sama lain
dan akan membuat anak-anak bingung.
Variabel lain dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin,
dan kinerja anak-anak pada pengambilan perspektif tugas. Pengambilan perspektif
kemampuan merupakan salah satu indikasi pengetahuan spasial anak dan berkaitan
dengan pemahaman bahwa seseorang terletak dengan pandangan yang berbeda.
Pengambilan perspektif juga relevan dengan penelitian ini karena penonton harus
tahu tentang berbagai sudut pandang pemain untuk menentukan dimana actor dan
kepada siapa mereka berbicara.
Sumber
artikel : HANDBOOK OF VISUAL COMMUNICATION (THE STUDY: ARE THEY
TALKING TO ME?—A PROBLEM IN VIDEO PROXEMICS) hal 215
Tidak ada komentar:
Posting Komentar